Minggu, 23 Februari 2020

Hari itu...

"HOI!" Revan menepuk belakang kursiku hingga terdorong ke depan dan membuatku nyaris terjungkal karena terkejut. 
"Apaan sih, Van! Nggak lucu tau nggak." Jawabku setengah sewot dan setengah malas. Hari itu, mood ku benar-benar sangat kacau.
"Ebuset, galak bener sih. Ngapa lo?" Tanya Revan yang kini sudah duduk di meja ku. Kebiasaan Revan seperti itu, tidak peduli meja ku penuh dengan dokumen dan berkas.
"Lo nggak ada info lowongan, Van?" Tanyaku dengan tampang memelas yang tak lepas dari layar laptop, nyaris frustasi.
Revan memperhatikan layar laptopku yang menampilkan file-file lamaran pekerjaan. Dari mulai Curiculum Vitae, ijazah, transkrip dan lain-lainnya yang menjadi syarat formal melamar pekerjaan.
“Mau sampe kapan lo terus-terusan lari, Ra?” Intonasi Revan kini terdengar mengintimidasi.                                                                                        
“Nggak ada yang lari Van, gue cuma mau cari suasana baru aja.” Jawabku sediplomatis mungkin.

“Halah, klasik. Satu-satunya hal yang lo lupa, mata lo nggak pernah bisa bohong, Ra.” Revan tetap bertahan pada argumennya.
“menyembuhkan diri bukan dengan cara terus-terusan lari atau menghindar, Ra. Lo harus bisa belajar menyembuhkan diri di tempat. Mau sampe kapan terus-terusan lari?”
Aku terdiam mendengar ucapan Revan yang beranjak meninggalkan ruanganku. Revan— sahabat dekatku di kantor. Aku tahu semua yang diucapkan Revan benar, bahwa aku sedang berusaha lari untuk menghindari seseorang. Seseorang yang sedang berusaha aku ikhlaskan dengan berbagai cara.

Namun bagiku, usaha untuk melupakan tidak akan berhasil jika aku masih bertemu dengan dia setiap hari di kantor. Mataku menangkap sebuah foto yang terpajang di meja kerja, foto bersama seseorang yang sedang tersenyum. Tiba-tiba ada yang menetes membasahi pipiku. Aku menangis; merindukan seseorang dalam foto tersebut yang memaksaku harus melangkahkan kaki dari kantor tempatku bekerja.

Pikiranku mulai menerawang, mengingat ketika pertama kali menginjakan kaki di kantor ini…

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(lagi mencoba produktif di malam hari, tapi ternyata panjang kalo diposting di sini, yaudah segini aja deh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar