Rasanya semakin
menjauh. Rasanya semakin berbeda. Rasanya semakin asing. Aku yang berusaha
mendekat, pun kamu yang berusaha menyekat. Aku yang berusaha bersisian, pun
kamu yang berusaha menyisihkan. Segala upaya yang kulakukan, hanya pengabaian
yang kudapatkan. Kadang, lelah seringkali datang. Kadang aku berharap dapat
menyudahi perasaan semudah mengucapkan selamat tinggal.
Bagaimana
rasanya jatuh cinta pada seseorang yang menolak kehadiranmu? Bagaimana rasanya
jatuh cinta pada seseorang yang selalu mengabaikanmu? Dan bagaimana rasanya
jatuh cinta pada seseorang yang tidak bisa menghargai adamu? Bagaimana rasanya?
Menyakitkan bukan?
Kadang, kamu
sering lupa bahwa tiap kali perkataan yang kamu ucapkan selalu meninggalkan
luka. Mungkin kamu lupa, tiap kali sikap yang kamu tunjukan sering kali
menimbulkan duka. Mungkin kamu tidak tahu, bahwa orang di hadapanmu pun masih
memiliki perasaan untuk di jaga.
Aku menyerah.
Tidak lagi berharap menjadi ada di hadapanmu ketika yang kudapat hanyalah
ketiadaan. Segala upaya dan harap sudah kamu hancurkan dalam sekejap. Untuk
apalagi kupertahankan ketika yang kudapatkan hanyalah luka.
Mungkin benar,
menjatuhkan hati padamu adalah sebuah kesalahan. Mungkin benar, mencintai
seorang kamu adalah kekalahan. Mungkin benar, sekeras apapun usahaku tidak akan
menjadikan aku ada. Karena sebenar-benarnya cinta ialah yang pandai menghargai.