Rabu, 17 April 2019

Kita Yang Tak Sama



Apa yang menyakitkan dalam sebuah hubungan? Iya, jarak. Entah itu ketika jarak dalam arti yang sebenarnya atau bukan. Namun, benar kata orang. Jarak terjauh dalam sebuah hubungan bukanlah jarak perbedaan kota atau Negara, melainkan jarak perbedaan keyakinan dan tempat ibadah. Perbedaan yang tak bisa lagi dilalui, perbedaan yang tak mungkin bisa di tembus. Sebesar apapun harapku, tetap bukan aku yang menjadi jalanmu. Antara aku dan kamu yang tak bisa berjalan kemana-mana meskipun berada dalam rasa yang sama.

Sejak awal, kita hadir dalam sekat masing-masing. Sekat yang berdiri kokoh, sakral, tanpa bisa di bantah. Sekat yang membuat kita tetap berada pada garis batas yang jelas dan lingkaran masing-masing tanpa bisa melewatinya. Sejak awal kita tahu itu.

Kata orang kita berbeda. Kata orang kita tidak sama. Kata orang itu akan percuma. Kata orang kita tidak pantas berdekekatan hingga rasa itu kian tumbuh. Sejak awal, aku menyadari itu. Ketika aku dan kamu hadir dalam rasa yang sama. Ketika aku dan kamu terlahir dalam segala perbedaan. Ketika aku dan kamu tidak akan menjadi utuh. Ketika aku dan kamu jauh dari kata satu.

Mengapa Tuhan hanya mempertemukan tanpa berniat menyatukan? Mengapa dalam urusan hati kita tidak tahu pada siapa akan menjatuhkan hati? Kadang, pertanyaan itu menyelinap di sela usahaku melupakanmu. Aku mencintaimu tanpa rencana. Aku menyayangimu tanpa alasan.

Melalui kamu, Tuhan mengajari arti mencintai. Tidak lagi perihal memiliki, namun keikhlasan saling menemani meski kelak saling melangkah di jalan yang berbeda. Melalui kamu, Tuhan mengajariku tentang cinta, bukan hanya perihal dalam rasa yang sama, namun menemukan dan ditemukan oleh orang yang tepat dan menghentikan pencarian. Melalui kamu, Tuhan membuatku paham bahwa bahagia tidak harus bersama.

Namun, cinta tetaplah cinta meski hadir dalam dua jiwa yang berbeda tempat ibadah. Karena sebaik-baiknya cinta adalah menguatkan meski pada akhirnya harus melepaskan. Pada akhirnya kita akan berjalan pada garis masing-masing. Pada akhirnya kita akan menemukan satu; dia yang akan menetap dan menghentikan pencarian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar